Tuesday, November 22, 2016

Tips Mengelola Biaya Pernikahan

Tips Mengelola Biaya Pernikahan
Tips Mengelola Biaya Pernikahan - Tak bisa dipungkiri bahwa tiap mempelai pasti mendambakan sebuah resepsi pernikahan yang sempurna. Sebab selebrasi pernikahan yang –pada dasarnya- diadakan sekali seumur hidup itu, tentu akan jadi memoar cinta terindah yang kelak dapat diperlihatkan pada anak cucu.

Merencanakan pesta pernikahan tidak semudah seperti menuliskan impian di atas kertas. Sebab faktanya begitu banyak komponen yang harus dipikirkan matang-matang. Sekecil apapun itu. Mulai dari undangan, busana pernikahan, tanggal ijab kabul atau pemberkatan, dan lain sebagainya. Namun jangan keburu pesimis dulu! Santai saja, ambil nafas kemudian hembuskan perlahan. Selanjutnya tanamkan sugesti pada diri, bahwa semua akan terlampaui dengan baik.

Tips Mengelola Biaya Pernikahan

Ketika sudah tenang, coba ingat kembali berapa besar anggaran yang ingin dialokasikan untuk perhelatan tersebut. Dan konsep pernikahan seperti apa yang ingin diwujudkan? Apakah Anda tipe yang nyaman dengan lingkup rumah tinggal dan sangat menghargai sisi historis yang tersemat di dalamnya. Seperti masa kecil, remaja, kemudian menikah. Semuanya ingin Anda lewati di sana, sebelum pergi membangun kehidupan rumah tangga. Bila seperti itu, tepat jika Anda menjatuhkan pilihan untuk mengadakan acara pernikahan di rumah.

Namun bila Anda tidak terlalu sentimentil, kemudian menginginkan aura berbeda dan mewah, menyewa sebuah ballroom hotel berbintang untuk lokasi pesta pernikahan tentu bisa dijadikan rujukan. Opsi atau pilihan berikutnya adalah mengadakan resepsi pernikahan di ruang pertemuan gedung ataupun mesjid yang memang biasa digunakan untuk seremoni pernikahan. Ketiga venue itu bisa Anda pilih sebagai tempat menggelar resepsi. Masing-masing memiliki keunggulan dan kekurangan. Lebih jauh, berikut ulasannya.

Pernikahan di Rumah

Umumnya resepsi dilaksanakan di kediaman mempelai wanita. Dari segi biaya sedikit lebih hemat ketimbang Anda menyewa ruangan di gedung, hotel dan lain sebagainya. Untuk menjamu para tamu, Anda dapat menggunakan jasa vendor katering. Rumusan yang sudah lumrah diketahui dalam menetapkan banyaknya makanan yang tersedia, yakni jumlah makanan dikalikan dua dari undangan yang disebar. Namun total jumlah tersebut tidak seluruhnya dihitung dalam menu buffet, hanya 60 persen saja. Sisanya sebanyak 40 persen dapat dialihkan ke gubukan.

Sedang untuk dekorasi, juga menghabiskan dana yang bisa dibilang cukup besar. Sebab tidak dipungkiri tampilan dekorasi kerap jadi sorotan tamu dan memberi kesan akan keapikan acara pernikahan. Timbul pertanyaan, antara katering dan dekorasi mana yang paling penting? Lagi-lagi jawabannya kembali pada Anda berdua. Lantaran ada pasangan yang memang menitikberatkan pada dekorasi dan ada pula yang lebih konsen pada makanan. Namun yang perlu dijaga jangan sampai ada tamu yang tidak kebagian makanan.

Sebelum menetapkan pilihan berbagai vendor penikahan, sebaiknya tentukan porsi anggaran yang sudah disepakati dalam persentase, misalnya, katering mendapat 50 persen, dekorasi 30 persen dan sisanya dapat dipakai untuk jasa membuat atau sewa busana pernikahan, wedding organizer, dokumentasi, suvenir, undangan dan lainnya. Ini dilakukan agar uang yang Anda keluarkan bisa terkontrol. Upayakan untuk mematuhi rencana tersebut, sebab bila dilanggar dana yang dihabiskan akan membengkak.

Pernikahan di Gedung
Selanjutnya perayaan di ruang pertemuan yang disediakan oleh gedung atau masjid. Berbeda dengan perayaan di rumah, kali ini dana untuk sewa tempat (venue) turut masuk dalam hitungan biaya. Maka harus ekstra cermat dalam mengelola anggaran. Banyak bertanya kepada pasangan yang telah menikah serta sering mengunjungi pameran pernikahan, dapat menjadi referensi yang baik.

Dan lagi-lagi hidangan bagi para tamu jadi fokus yang harus mendapat perhatian lebih. Biasanya pihak katering akan bertanya mengenai jumlah undangan akan disebar. Jumlah tersebut perlu diketahui pihak katering agar mereka dapat memprediksi total biaya yang akan dihabiskan. Untuk menjadi referensi, Nadya dari Adhika Catering berbagi rumus sederhana dalam menghitung porsi menu buffet dan pondokan sesuai dengan jumlah undangan. Misalkan Anda menyiapkan 500 lembar undangan, jumlah tersebut dikalikan dua menghasilkan 1000 orang tamu. Namun hasil dari jumlah tersebut tidak sepenuhnya dihitung dalam menu buffet, cukup 70 persennya saja. Sisa sebanyak 30 persen atau 300 orang dapat dialihkan ke gubukan. Nah, untuk mengetahui berapa banyak porsi gubukan yang akan dipesan, cara menghitungnya sebagai berikut: jumlah 300 orang dikalikan jumlah makanan yang akan disajikan. Contohnya 300 x 5 = 3000 porsi.

Ia juga memaparkan bahwa tak jarang pasangan pengantin yang menjadi kliennya sama sekali tidak memesan menu buffet, melainkan pondokan saja. Konon, trik penyajian seperti itu dapat memangkas biaya katering yang memang tidak murah. Namun untuk merealisasikannya secara sempurna, baiknya Anda mempercayakan pada vendor katering yang berpengalaman.

Pernikahan di Hotel
Selain beberapa tempat yang sudah disebutkan di atas, mengadakan resepsi di ballroom hotel berbintang juga dapat dijadikan rujukan. Sesuai lokasinya, tentu resepsi pernikahan akan menjadi lebih megah dan indah. Terutama dalam hal dekorasi ruangan. Anda cukup meminta vendor dekorasi untuk memberi pemanis berupa aneka bunga dan piranti unik yang disesuaikan dengan konsep pernikahan pada ballroom, yang secara estetika sudah didesain indah.

Untuk kateringnya agak sedikit berbeda. Hotel mempunyai aturan sendiri, yakni makanan harus berasal dari hotel tersebut, alias tidak boleh didatangkan dari pihak luar. Ini semata-mata untuk menjaga citra maupun kualitas pelayanan dari pihak hotel. Tak heran untuk sewa ballroom dan katering pada sebuah hotel berbintang mendapat porsi bujet yang cukup tinggi. Seperti Tara dan Kasyfi, misalnya, mempelai yang beberapa waktu lalu melangsungkan pernikahan nan indah di Hotel Novotel Lampung. Keduanya memaparkan bahwa bujet untuk venue plus katering sama besarnya seperti yang dialokasikan pada dekorasi, yakni berkisar 35 persen.

Kesimpulannya, untuk alokasi bujet masing-masing vendor adalah sebesar 35 persen untuk dekorasi, venue dan catering. Sisanya dapat digunakan untuk busana pernikahan, wedding organizer, dokumentasi, suvenir dan lain sebagainya. Yang pasti bijak dalam mengelola anggaran pernikahan, kuncinya ada di tangan Anda. Agar tidak boros dan tersesat ada baiknya rajin mencari informasi, baik dari orang sekitar atau “ngerumpi” di forum-forum wedding. Selain itu, jangan malas menyambangi pameran pernikahan. Sebab pada acara-acara tersebut para vendor pernikahan kerap menebar promo atau discount khusus yang menarik. Tapi jangan langsung tergiur. Kritisi lebih dulu apa yang jadi ketentuannya, agar tidak ada rasa sesal.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Tips Mengelola Biaya Pernikahan